Kamis, 11 November 2010

KEBERHASILAN DAN PERKEMBANGAN SAINS BARAT DALAM BIDANG BIOLOGI, FISIKA, KIMIA

Berbicara sains Barat maka sangat erat kaitannya dengan apa yang dapat manusia rasakan di era modern ini. Di mana segala hal dapat dipenuhi dengan fasilitas yang serba instan dengan segala penawaran kecanggihan teknologi. Karena berbagai teknologi yang berkembang sekarang banyak didominasi oleh dunia Barat.
Tentunya, pencapaian yang begitu gemilang itu tidaklah lepas dari beragam eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuan yang dikembangkan dari hukum-hukum yang ditemukan oleh para pendahulunya. Dan dalam tulisan ini penulis mencoba mengulas bagaimana perkembangan sains Barat.

Satu hal yang tidak pernah dipertanyakan oleh sains Barat ialah siapakah yang telah menciptakan hukum-hukum tersebut? Pertanyaan tersebut biasanya dijawab dengan menggunakan satu perkataan yaitu nature atau asal jadi. Sains bersifat objektif dan emperikal yakni sesuatu yang dapat diterima sebagai kebenaran jika dapat dibuktikan tingkat kebenarannya dengan eksperimen. Mereka tidak mengakui bahwa adanya aktivitas alam ini tidaklah lepas dari peran Tuhan sebagai dzat yang mengatur segalanya, sehingga hukum sebab akibat yang terjadi di alam ini berjalan dengan teratur dan harmonis. Hal ini adalah karena sejarah awal kelahiran sains Barat telah menyaksikan pertentangan sengit di antara ahli sains dan gereja.
Di antaranya ialah pertentangan di antara Galileo Galilie dengan gereja tentang apakah yang menjadi pusat alam. Gereja berpegang kepada teori geocentric ahli falsafah Yunani, Ptolemy yang mengatakan bumi adalah pusat alam. Matahari dan planet-planet yang lain beredar mengelilingi bumi. Gereja adalah wakil Tuhan di atas muka bumi ini dan pendapat gereja tentang geocentric ini dianggap sebagai kebenaran mutlak daripada Tuhan dan tidak boleh ditentang. Pendapat ini telah ditentang oleh Galileo yang berpandangan heleocentrik yakni matahari adalah pusat alam. Bumi dan planet-planet yang lain beredar mengelilinginya. Galileo akhirnya ditangkap dan dipenjarakan. Banyak para saintis lain yang dibunuh, disalib dan dibakar hidup-hidup. Ahli sains akhirnya memenangkan pertarungan ini. Pengalaman pahit ditindas oleh ahli agama telah menyebabkan sains dan agama dua hal yang tidak bisa disatukan. Sains Barat terus berkembang tanpa nilai dan agama.
Berikut kami uraikan tentang sains dan perkembangannya dalam perspektif Barat. Ilmu dan peradaban lahir dan berkembang karena aktivitas penalaran manusia, demikian juga dengan sains. Menurut ahli-ahli pengetahuan modern, tugas utama ilmu adalah menguasai ilmu alam. Karena manusia tidak sama dengan binatang yang memiliki kecenderungan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sehingga para ahli menilai fisika dan kimia sebagai usaha keilmuan yang benar-benar beridentitas sebagai ilmu.
Para ahli fisika dan kimia dapat mengubah materi menjadi sarana-sarana untuk menguasai alam. Fisika dan kimia berkembang lebih cepat dari pada ilmu lain, karena obyek yang menjadi sasaran studinya lebih sederhana. Biologi yang berurusan dengan makhluk hidup berkembang kemudian.
Dengan fisika manusia dapat memahami gejala-gejala alam dan hukum-hukum yang mengaturnya. Selanjutnya dengan kimia manusia dapat memahami perubahan-perubahan zat, mengubah, dan mengekalkan perubahan itu.
Hakekat Biologi Dan Perkembangannya
Biologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan pernah hidup. Selain itu, biologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya. Berkaitan denganitu lahir beberapa cabang biologi, diantaranya :botani, zoology, morfologi, anatomi, fisiologi, sitologi, hitologi, palaentologi dan lainnya.
Dari sudut pandang yang berbeda, biologi sebagai obyek studi dapat juga dibedakan: Pertama, biologi sebagai sains yang di definisikan sebagai terdiri dari produk, proses, dan sikap dan kreativitas. Kedua ,biologi dapat dipandang sebagai model, yang me modelkan ragam pesan dan contoh-contoh beberapa aspek kehidupan [Ibrahim,2002:2].

Para ahli biologi melihat dunia kehidupan sebagai sistem. Sistem itu tumbuh menurut pola evolusi,mulai dari partikel subatomek, atom, species, populasi, sampai ke seluruh biota, yaitu himpunan makhluk hidup yang menempati biosfer.
Pembahasan biologi partikel subatomic sampai aggregasi molekul terhimpun dalam biologi sel, pembahasan tentang jaringan terhimpun dalam histology,dan seterusnya.
Berkembangnya cabang-cabang biologi dipengaruhi oleh pandangan para ahli dan pendekatan yang digunakan untuk mempelajari aspek kehidupan yang menjadi obyek studi.
Hakekat Sains Fisika Dan Perkembangannya
Fisika secara sederhana didefinisikan sebagai bagian dari ilmu alam yang mempelajari tentang energi, radiasi, dan fenomena yang berhubungan dengan materi. Pembahasan dilakukan baik secara deskriptif maupun secara matematik.
Menurut Budi Santoso, fisika hakekatnya merupakan ilmu yang mempelajari fenomena alam, baik yang hayati maupun non hayati. Berdasarkan prinsip-prinsip yang sederhana yang berlaku universal.
Fisika sebagai suatu disiplin ilmu merupakan bagian dari sains yang hakekatnya merupakan pengetahuan yang berdasarkan fakta, hasil pemikiran para ahli dan hasil-hasil eksperimen yang dilakukan oleh para ahli. Sebagai hasil kegiatan manusia sains fisika berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi, tentang alam sekitar yang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah.
Fisika telah lama berkembang menjadi disiplin ilmu terpisah, meskipun dalam perkembangannya fisika memiliki kaitan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain.
Dalam sejarahnya perkembangan fisika mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang cukup panjang yaitu dimulai dari jaman Babilonia dan Mesir Kuno, 4000 tahun sebelum masehi. Hal ini ditandai dengan bangsa Mesir yang waktu telah menggunakan kalender 365 hari dan pada tiap interval tertentu telah dikoreksi secara teratur. Bangsa Babilonia telah berhasil menemukan harga 60 menit untuk tiap jam dan 60 detik untuk tiap menit. Ketepatan pengukuran pada pembentukan piramida raksasa di Mesir merupakan bukti bahwa bangsa Mesir telah mahir dalam pengukuran dan penggunaan alat-alat ilmiah, seperti tuas, bidang miring dan sebagainya.
Selanjutnya fisika berkembang dalam setiap fase dengan menampilkan para ahli fisika dalam setiap fasenya. Seperti fisika jaman keemasan Islam. Yaitu masa jaman yang banyak memberi kontribusi dalam perkembangan fisika setelahnya.
Para intelektual muslim pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah secara gigih menterjemah hasil-hasil penemuan bangsa Yunani di bidang fisika. Sehingga pada masa keemasan Islam ini banyak lahir ilmuwan di bidang optik yang merupakan cikal bakal lahirya sains fisika.
Sedangkan fisika modern berkembang pesat sekitar abad ke-18. Teori Galileo dan Newton menjelaskan sifat-sifat alam semesta, terlebih lagi pada saat itu telah ada usaha berkomunikasi dengan majalah ilmiah. Dengan adanya komunikasi inilah yang mendorong para ilmuwan untuk bekerja lebih maju.
Hakekat Sains Kimia Dan Perkembangannya
Istilah kimia berasal dari bahasa arab ‘al-kimiya’ yang mempunyai arti perubahan materi. Istilah ini kemudian berkembang ke dalam berbagai berbagai bahasa menjadi Kimia (Indonesia), Alchemi (latin), Chemi (Jerman), Chemical (italia), Chimie (Perancis) dan Chemistry (Inggris).
Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu alam yang memiliki ciri khusus, yaitu keterkaitan antara teori dengan eksperimen. Ilmu kimia mempelajari materi tentang klasifikasi materi, komposisinya, strukturnya, sifat-sifatnya, perubahannya, dinamikanya, serta energi yang menyertainya. Ilmu kimia mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban tentang gejala maupun tentang karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis dan llmiah.
Seperti halnya ilmu alam yang lain, ilmu kimia memiliki sejarah panjang dalam kelahirannya. Proses kimia telah banyak dilakukan orang pada peradaban Mesir Kuno dan Mesopotamia sekitar tahun 2000 SM. Seperti pembuatan anggur, pengawetan mayat, dan pengolahan berbagai jenis logam. Pada saat itu kimia belum sebagai ilmu.
Sampai abad pertengahan perkembangan alam pikiran manusia masih dipengaruhi oleh mitos. Pengetahuan tentang kimia yang pada waktu itu disebut Chemia ditujukan untuk membuat emas dari campuran tembaga dengan logam lainnya serta obat mujarab awet muda. Setelah bangsa Arab menguasai Eropa termasuk yunani, merek mengambil alih pengetahuan kimia yang mereka namakan al-Ichemia atau Alkimia.
Ketika ilmuwan muslim untuk pertama kalinya menterjemahkan buku-buku kimia dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab, mereka menemukan bahwa pemikiran kimia Yunani bercampur dengan hal-hal yang berbau mistik. Pencarian ‘batu filosof’ yang mampu mengubah logam dasar menjadi bentuk emas serta obat mujarab yang menjamin kesehatan dan awet muda adalah tujuan utama dari penelitian kimia Yunani. Umat Islam, sesungguhnya yang menjadi pihak pertama yang menguji teori-teori kimia melalui eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA
Trianto, 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Jakarta : Prestasi Pustaka Publiser.
Mawardi, Nurhidayati.2007.Biologi Bandung: Pustaka Setia.
Gribbin, John.2002. Fisika Kuantum Surabaya: PT. Gelora Aksara Pratama.
Bucaille, Maurice.1998.Asal Usul Manusia Menurut Bibel Al-Qur’an sains Bandung: Mizan
Olson, Steve. 2004. Mapping Human History, Serambi Ilmu Semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar